menjaga sistem peredaran darah manusia

Labels:

Cara Menjaga Kesehatan Peredaran Darah

Darah memiliki peran penting bagi tubuh, yaitu mengedarkan oksigen ke dalam otak. Apabila fungsi ini terganggu, maka akan berpengaruh terhadap kinerja otak pada tubuh.

Tidak hanya otak, tetapi gangguan pada sistem peredaran darah juga dapat mempengaruhi fungsi-fungsi bagian tubuh lainnya.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan peredaran darah secara efektif dalam tubuh.

Adapun beberapa cara menjaga kesehatan peredaran darah yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Mengonsumsi Makanan Pelancar Peredaran Darah

Cara menjaga kesehatan peredaran darah yang pertama adalah dengan mengonsumsi makanan yang dapat memperlancar aliran darah.

Sayuran hijau, kunyit, dan cabai dapat membantu tingkatkan nitrit oksida dalam darah, di mana hal tersebut akan melebarkan pembuluh darah sehingga peredarannya menjadi lebih efektif. 

Tidak hanya itu, guna menunjang kesehatan peredaran darah, tubuh perlu mengonsumsi ikan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti salmon.

Kandungan tersebut akan mencegah adanya penyumbatan dalam peredaran darah akibat penumpukan kolesterol.

Dan  yang tak boleh terlewatkan lagi, jangan lupa mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah sitrus dan bawang untuk melindungi pembuluh darah dari radikal bebas.

 

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan ideal sesuai parameter BMI (Body Mass Index) merupakan salah satu cara menjaga kesehatan peredaran darah.

Berat badan ideal akan membantu Anda terhindar dari risiko obesitas, di mana kondisi tersebut dapat menghambat sistem peredaran darah serta memicu penumpukan plak pada arteri yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan lebih serius.

Oleh karenanya, perbanyak konsumsi makanan rendah lemak untuk menjaga berat badan tetap ideal.Pastikan pula Anda mendapatkan gizi yang seimbang guna menghindari kolesterol jahat dalam darah.

3. Rutin Olahraga

Cara menjaga kesehatan peredaran darah selanjutnya adalah rutin olahraga. Selama berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen agar fungsi tetap optimal.

Oleh karenanya, jantung memberikan suatu respon dengan memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh yang pada akhirnya turut memperlancar peredaran darah.

Selain itu, dengan berolahraga secara rutin, maka kemampuan pembuluh darah untuk melebar semakin meningkat sehingga dapat bekerja lebih efektif.

Olahraga juga mampu menjaga berat badan tetap ideal yang bermanfaat mencegah risiko masalah peredaran darah.

4. Melakukan Peregangan

Sama halnya dengan olahraga, melakukan gerakan peregangan secara teratur juga dapat mengurangi tekanan dan ketegangan di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan aliran darah.

Cobalah untuk melakukan sedikit peregangan setiap satu jam sekali, terlebih jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk duduk di depan meja sepanjang waktu.

Lakukan peregangan ringan selama beberapa menit, setidaknya untuk mencegah sendi dan otot Anda menjadi kaku akibat terlalu lama terdiam dalam posisi yang sama.

Peregangan otot akan menimbulkan penekanan pada pembuluh darah vena sehingga aliran darah balik ke jantung lebih lancar. 

5. Mengelola Stres

Selain melakukan aktivitas fisik, kesehatan peredaran darah dapat dijaga dengan cara mengendalikan stres dan perasaan cemas.

Apa hubungannya? Ketika Anda mengalami stres, pembuluh darah akan menyempit dan meningkatkan denyut jantung sehingga berpotensi meningkatkan tekanan darah.

Tak dipungkiri bahwa stres bukanlah perasaan yang dapat dihindari, tetapi setidaknya Anda perlu mengetahui cara menghilangkan stres dengan baik agar tidak berlarut-larut.

Sebagai cara menjaga kesehatan peredaran darah, Anda dapat mengendalikan stres dengan mempraktikkan latihan pernapasan, yoga, atau melakukan hal yang disukai.

Menjaga kesehatan tubuh tidak hanya dipengaruhi secara fisik, tetapi juga mental. Karena itu, penting untuk memiliki pengendalian stres yang efektif.

6. Mandi Air Hangat

Setelah menjalani aktivitas sepanjang hari yang membuat tubuh lelah, mandi dengan air hangat merupakan pilihan terbaik dalam menenangkan dan mengendurkan otot.

Otot-otot yang tegang dapat mengganggu kelancaran peredaran darah, sehingga mandi air hangat bisa menjadi cara menjaga kesehatan peredaran darah secara tidak langsung. 

Air hangat juga bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah dan merelaksasikan otot-otot.

Saat sedang mandi air hangat, Anda dapat menghirup uap air yang dapat membantu membuka saluran hidung sehingga Anda dapat bernapas dengan lega, menyimpan lebih banyak oksigen dan meningkatkan aliran darah.

7. Rutin Minum Air Putih 

Terakhir, cara menjaga kesehatan peredaran darah dapat dilakukan dengan rutin minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian.

Tubuh memerlukan cairan yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Sehingga, dengan memastikan kebutuhan cairan terpenuhi, maka sama dengan membantu menggerakkan berbagai hal dalam sistem peredaran darah.

Dengan mencukupi cairan setiap hari akan menjaga volume darah tetap stabil, sehingga tidak akan membebani kerja jantung karena kelebihan atau kekurangan cairan.

Demikian penjelasan mengenai beberapa cara menjaga kesehatan peredaran darah yang dapat Anda terapkan sehari-hari.

Mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi merupakan hal yang penting demi mendukung fungsi kerja tubuh. Maka dari, itu kesehatan peredaran darah perlu dijaga.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu caranya adalah memperbanyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.

Nah, sebagai salah satu pilihan air putih yang terjaga kualitasnya, AQUA selalu siap mendampingi Anda dalam setiap aktivitas.

AQUA merupakan air mineral yang tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari kemasan botol yang travel friendly yaitu 330 ml, 600 ml, dan 1500 ml, hingga kemasan galon berukuran 19 liter yang cocok untuk kebutuhan air minum di rumah.

https://www.sehataqua.co.id/cara-menjaga-kesehatan-peredaran-darah/

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia

Labels:

Berbagai Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ada berbagai gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu:

1.Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang seharusnya. 

Kondisi ini dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Namun, gejala tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari.

2.Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner

Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium.

Penyakit arteri koroner menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Hal ini dapat membuat bekuan darah berisiko menyumbat arteri.

Penyakit ini dapat berkembang seiring waktu. Pengidapnya dapat mengalaminya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.

3.Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau kiri dada, nyeri yang menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung, sesak napas, berkeringat, mual, dan detak jantung tak teratur. Wanita sering mengalami serangan jantung sedikit berbeda, dengan tekanan atau nyeri di punggung dan dada.

4.Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner.

Gejala awalnya termasuk kelelahan, bengkak di pergelangan kaki, dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk napas cepat, nyeri dada, dan pingsan. 

5.Stroke

Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak.

6.Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta adalah gangguan sistem peredaran darah yang memengaruhi arteri utama di tubuh. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkannya melebar atau "menggelembung". Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi keadaan darurat medis.

7.Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika mengidap penyakit arteri perifer, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya.

Itulah gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah. Untuk menurunkan risiko berbagai gangguan tersebut, penting untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Jangan merokok.
  • Berolahraga minimal 30 menit sehari.
  • Pertahankan pola makan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol dengan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi lemak trans dan lemak jenuh, seperti pada makanan olahan dan makanan cepat saji.
  • Batasi asupan garam dan alkohol.
  • Gunakan relaksasi dan perawatan diri untuk mengurangi stres.
https://www.halodoc.com/artikel/7-gangguan-yang-bisa-menyerang-sistem-peredaran-darah

Sistem peredaran darah manusia

Labels:

 Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem kardiovaskular, terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengedarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

 


Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan penting dalam mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.

Kenali Berbagai Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas berbagai organ yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ-organ yang termasuk dalam sistem peredarah darah manusia:

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian kiri rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar kepalan tangan.

Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.

Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran balik darah saat dipompa.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

  • Arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas membawa darah kaya akan oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis
  • Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari seluruh tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung

3. Darah

Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

  • Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat penting, seperti antibodi, hormon dan protein.
  • Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
  • Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.
  • Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengaliri seluruh tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru.

Darah yang sudah berada di serambi kiri kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).

Setelah itu, darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah lalu akan kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.

Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena besar (vena cava).

Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Setelah itu, darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar dengan darah kaya oksigen.

Darah yang kaya oksigen tersebut akan kembali ke serambi kiri jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri koroner.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, sehingga menimbulkan berbagai penyakit serius.

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kelainan bawaan atau gangguan genetik, gaya hidup, hingga penyakit tertentu, seperti diabetes.

Berikut ini adalah beberapa macam gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah:

Gangguan pada sistem peredaran darah merupakan kondisi berbahaya yang tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, penting bagi siapa saja untuk selalu menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan cara menerapkan pola hidup sehat  dan menjalani pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin.

https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-darah-pada-manusia#:~:text=Fungsi%20utama%20sistem%20peredaran%20darah,menjaga%20suhu%20tubuh%20tetap%20stabil.



Upaya menangani gangguan pada sistem pencernaan manusia

Labels:

 1. Perhatikan Pola Makan

Perut memang dapat menampung banyak makanan dalam sekali makan. Namun sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan, ya. Untuk menghindari gangguan pencernaan, disarankan untuk makan dengan porsi kecil, tetapi sering.

2. Makan dengan Kombinasi yang Tepat 

Makan dengan kombinasi yang tepat dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh pencernaan. Makan protein dan biji-bijian dalam satu waktu dapat memicu gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, coba untuk mengonsumsi makanan yang tepat dengan kandungan banyak serat. Selain mengatasi gangguan pencernaan, makanan tersebut mampu menurunkan depresi, cemas, dan suasana hati yang buruk.

3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Enzim

Enzim menjadi salah satu zat yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Untuk memperoleh enzim yang dibutuhkan, kamu bisa menemukannya di makanan mentah. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan siap saji atau daging olahan, serta perbanyak asupan makanan alami dan mentah dalam pola makan.

Perlu kamu ketahui jika usia berperan penting dalam kesehatan organ pencernaan. Dalam setiap 10 tahun, produksi enzim dalam tubuh berkurang dengan sendirinya. Untuk menunjang kebutuhan enzim dalam tubuh, disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan agar keluhan gangguan pencernaan dapat diatasi.

4. Istirahat Sejenak Setelah Makan 

Setelah makan, kamu dilarang untuk langsung beraktivitas agar terhindar dari gangguan pencernaan. Sebaiknya kamu beristirahat sejenak setelah makan selama 10 menit.

5. Lakukan Gerakan Yoga

Tahukah kamu jika gerakan yoga menjadi salah satu cara alami mengatasi gangguan pencernaan? Kombinasi gerakan yoga dan latihan pernapasan mampu mendukung sistem pencernaan yang sehat. Yoga dapat mendukung gerakan usus, sehingga racun dan sisa-sisa makanan di dalamnya dapat dikeluarkan. Hal tersebut juga mampu memicu pertumbuhan bakteri sehat dalam perut.

6. Konsumsi Teh yang Dikombinasikan dengan Rempah

Cara alami mengatasi gangguan pencernaan yang terakhir adalah dengan mengonsumsi teh yang dikombinasikan dengan rempah. Kualitas dan rasa rempah dalam teh mampu mengatasi gangguan pencernaan, serta memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah konsumsi teh mint, teh jahe, atau teh lemon, yang ditambah dengan kapulaga atau kayu manis.

https://www.halodoc.com/artikel/bagaimana-cara-mengobati-gangguan-pencernaan-secara-alami



Gangguan pada sistem pencernaan manusia

Labels:

 manusia cukup kompleks dan melibatkan banyak organ-organ penting. Gangguan pada sistem pencernaan ada banyak jenisnya, bisa terjadi pada siapa saja, dan semuanya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. 

1.Maag

Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut, yang umumnya ringan dan muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta saat terlambat makan. Pada kebanyakan kasus, maag bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan dan menghindari hal-hal yang memicunya.

2.GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya katup antara esofagus dan lambung. 

Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk. 

3.Tukak Lambung

Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.

Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.

4.Diare

Cukup umum terjadi, diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat, dengan tekstur feses yang encer. Pada beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual, hingga adanya darah di feses. 

Penyebab dari diare sangat beragam. Bisa jadi karena konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi pada area perut).

5.Sembelit

Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi karena banyak hal.

Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi nonsteroid).

6.Inflammatory Bowel Disease (IBD)

IBD terjadi ketika ada luka melepuh kronis di saluran pencernaan, umumnya pada usus besar. Gangguan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Gejala yang bisa timbul ketika mengalami IBD adalah sakit perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi). Penyebab dari gangguan pencernaan ini belum diketahui secara pasti.

Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Ini adalah gangguan pencernaan kronis pada usus besar. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi sejumlah faktor memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.

Gejala IBS yang umum terjadi adalah nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala tersebut umumnya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

Itulah beberapa jenis gangguan pada sistem pencernaan yang umum terjadi. Gangguan tersebut tidak bisa disepelekan, karena jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kondisi serius. 

https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-gangguan-pada-sistem-pencernaan-manusia



Sistem pencernaan pada manusia

Labels:

 

sistem pencernaan manusia terdiri atas organ-organ yang berfungsi untuk mengolah makanan sehingga nutrisinya dapat diserap tubuh.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses mekanik serta proses kimiawi atau enzimatis.

Cara kerja proses mekanik adalah mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus, sedangkan proses kimiawi mengubah zat makanan dari bentuk kompleks menjadi sederhana.

Organ pada Sistem Pencernaan Manusia

Organ utama yang menyusun sistem pencernaan manusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. 

Sementara itu, organ pendukung lainnya adalah pankreas, kandung empedu dan hati. 

1. Mulut, organ awal sistem pencernaan

Mulut adalah organ paling awal dari saluran pencernaan. Saat makan, kamu akan mengunyah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Air liur akan bercampur dengan makanan dan mulai memecahnya menjadi bentuk yang membuat tubuh lebih mudah menyerap dan menggunakannya.

Lalu, ketika menelan, lidah akan memasukkan makanan ke tenggorokan dan kerongkongan.

2. Kerongkongan

Selanjutnya adalah kerongkongan yang terletak pada tenggorokan, tepatnya dekat trakea.

Organ ini berfungsi menerima makanan dari mulut saat menelan. Selain itu, ada pula epiglotis, lipatan kecil pada sisi atas tenggorokan saat menelan untuk mencegah tersedak. 

Ketika memasuki kerongkongan, berlangsung serangkaian kontraksi otot yang bernama gerak peristaltik. Gerak ini akan mengantarkan makanan ke perut atau lambung. 

Namun, pertama-tama, otot seperti cincin pada bagian bawah kerongkongan yang bernama sfingter esofagus bagian bawah harus rileks untuk membiarkan makanan masuk.

Kemudian, sfingter akan berkontraksi dan mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ sistem pencernaan manusia yang sangat penting. Organ ini berbentuk seperti kantong yang menampung makanan saat sedang bercampur dengan enzim lambung.

Selanjutnya, enzim-enzim ini melanjutkan proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang lebih kecil. 

Sementara itu, sel-sel pada lapisan perut mengeluarkan asam dan enzim yang kuat untuk proses pemecahan. Ketika penyerapan makanan yang masuk sudah cukup, makanan sisa akan menuju ke usus kecil. 

4. Usus halus

Bagian selanjutnya dari organ pencernaan manusia adalah usus halus. Bagian ini terdiri dari tiga segmen, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Ini adalah tabung otot panjang yang memecah makanan menggunakan enzim dari pankreas dan empedu. 

Tidak hanya kerongkongan, gerak peristaltik juga berlangsung pada organ ini, untuk memindahkan makanan dan mencampurnya dengan cairan pencernaan dari pankreas dan hati.

Duodenum atau usus 12 jari adalah segmen pertama dari usus kecil, yang bertanggung jawab atas proses pemecahan makanan. 

Sementara itu, jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

Isi usus halus mulai setengah padat dan berakhir dalam bentuk cair setelah melewati organ. Setelah penyerapan nutrisi selesai, cairan sisa makanan akan melewati usus kecil dan masuk ke usus besar.

5. Pankreas 

Pankreas berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum yang memecah protein, lemak dan karbohidrat.

Organ satu ini juga bertugas membuat insulin, meneruskannya langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.

6. Hati

Hati atau liver memiliki banyak fungsi. Namun, fungsi utamanya sebagai organ sistem pencernaan manusia adalah memroses nutrisi dari penyerapan di usus kecil.

Empedu yang berasal dari organ hati akan masuk ke usus kecil. Zat ini memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin.

7. Kantong empedu

Berikutnya, kantong empedu yang berfungsi menyimpan dan mengonsentrasikan empedu dari organ hati.

Selanjutnya, organ ini akan melepaskannya ke duodenum pada usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.

8. Usus besar

Dalam sistem pencernaan manusia, usus besar menjadi organ yang berfungsi untuk memroses limbah dan mengosongkan usus dengan mudah dan nyaman. Bentuk dari organ ini adalah tabung otot panjang yang menghubungkan usus kecil ke rektum.

Biasanya, perlu waktu sekitar 36 jam untuk feses melewati usus besar. Feses sendiri sebagian besar adalah sisa makanan dan bakteri.

Bakteri “baik” ini melakukan beberapa fungsi yang berguna, seperti mensintesis berbagai vitamin, memroses produk limbah dan partikel makanan, serta melindungi dari bakteri berbahaya. 

9. Rektum 

Rektum adalah ruang lurus sepanjang 20 sentimeter yang menghubungkan usus besar ke anus. Fungsi organ sistem pencernaan manusia ini adalah menerima feses dari usus besar.

Selanjutnya, rektum akan memberi sinyal ke tubuh bahwa ada feses yang harus keluar dan menahan feses sampai terjadi evakuasi. 

10. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini berupa saluran sepanjang 5 sentimeter yang terdiri dari otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal).

Lapisan anus bagian atas mampu mendeteksi isi rektum dan memungkinkan kamu mengetahui apakah isinya cair, gas atau padat.

Anus memiliki otot sfingter yang penting untuk mengontrol feses. Sementara itu, otot dasar panggul akan membentuk sudut antara rektum dan anus yang mencegah feses keluar ketika belum waktunya. 

Ketahui Proses Tubuh Mencerna Makanan

Selain mengetahui organ-organ dalam sistem pencernaan, kamu juga perlu mengetahui bagaimana proses tubuh mencerna makanan berikut ini:

1. Mulai dari mulut

Proses pencernaan dimulai di mulut. Makanan akan terkunyah dan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase. Jenis enzim ini membantu memecah karbohidrat menjadi gula yang lebih sederhana.

2. Menuju kerongkongan

Setelah terkunyah sempurna, makanan yang telah berbentuk bolus akan masuk ke kerongkongan. Organ ini akan mendorong bolus menuju lambung melalui gerakan kontraksi otot yang bernama peristaltik.

3. Pencernaan di lambung

Sesampainya di lambung, makanan akan tercampur dengan asam lambung dan enzim pencernaan pepsin. Asam lambung membantu mengaktifkan pepsin untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino.

4. Ke usus halus

Usai lambung selesai mencerna makanan, makanan dalam bentuk cairan yang bernama chyme akan masuk ke usus halus.

Di dalam usus halus, tubuh mencerna makanan lebih lanjut dengan bantuan enzim pencernaan dari pankreas dan empedu dari kantong empedu. 

Pankreas mengeluarkan enzim untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Empedu membantu dalam pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol yang mudah tubuh serap.

5. Penyerapan nutrisi

Nutrisi yang sudah dicerna akan diserap oleh dinding usus halus melalui vili dan mikrovili. Nah, nutrisi yang terserap termasuk glukosa dari karbohidrat, asam amino dari protein, serta asam lemak dan gliserol dari lemak.

Nutrisi ini kemudian akan aliran darah bawa dan angkut ke seluruh tubuh ebagai sumber energi dan nutrisi.

6. Ke usus besar

Sisa-sisa makanan yang belum dicerna akan masuk ke usus besar. Di sini, air dan garam akan diserap kembali oleh tubuh, dan sisa makanan akan membentuk feses yang akan dikeluarkan melalui anus sebagai limbah.

Itulah alur pencernaan makanan dalam tubuh kita. Proses ini memastikan bahwa nutrisi dari makanan dapat diserap dan digunakan oleh tubuh. Sementara sisa-sisa yang tidak dapat dicerna dikeluarkan dari tubuh sebagai feses. 

https://www.halodoc.com/artikel/10-jenis-organ-pencernaan-manusia-dan-fungsinya





Sumber-sumber makanan

Labels:

Pengertian Makanan

Makanan adalah segala sesuatu yang bisa dimakan dan diproses oleh tubuh sehingga menghasilkan energi. Kualitas makanan yang kamu konsumsi, tentu akan berpengaruh terhadap kuantitas energi tubuhmu. Hal itu karena kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda. Sementara itu, kadar energi yang terkandung di setiap makanan juga berbeda. 

Mengapa Makanan Merupakan Sumber Energi?

Pernahkah Quipperian berpikir, memangnya mengapa makanan itu menjadi sumber energi bagi tubuh?

Di dalam makanan, terkandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi adalah senyawa kimia yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. 

Zat gizi ini bisa menjaga ketersediaan energi di dalam tubuh. Artinya, zat ini merupakan bahan utama yang digunakan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Berdasarkan fungsi dan jumlah yang dibutuhkan, zat gizi dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

1. Sumber karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang berbentuk pati, serat, dan glukosa serta dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat gizi makro (utama). 

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh yang diperoleh melalui glukosa (gula). Pati dan gula merupakan senyawa yang sama-sama menghasilkan glukosa. Namun, pati lebih sulit dicerna dan diserap oleh aliran darah. 

Sebelum dicerna, pati harus diuraikan dahulu hingga berbentuk glukosa. Sementara gula lebih mudah dicerna dan mengalir di dalam darah. Lantas, apa manfaat glukosa yang terkandung di dalam karbohidrat?

Glukosa yang ada di dalam tubuh akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen (gula otot). Saat beraktivitas, tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak. 

Oleh sebab itu, glikogen akan dipecah oleh tubuh sebagai sumber energi. Nah, berikut ini beberapa zat makanan yang berperan sebagai sumber energi dalam bentuk karbohidrat, Quipperian. 

a. Nasi

Nasi merupakan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh orang-orang di Asia. Nasi memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, seseorang yang menderita diabetes dilarang untuk mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak. Nasi tersusun atas senyawa pati, gula, dan sedikit serat.


b. Jagung

Jagung merupakan sumber karbohidrat yang memiliki kandungan serat cukup banyak. Selain serat, jagung mengandung antioksidan dan vitamin C untuk membunuh radikal bebas di dalam tubuh.


c. Kentang

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh orang-orang Amerika dan Eropa. Mereka biasa mengolah kentang dengan cara dihaluskan sebagai pendamping steak atau lainnya.


d. Umbi-umbian

Umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat yang mudah sekali ditemukan di berbagai belahan negara. Contoh umbi-umbian adalah ubi jalar, singkong, serta talas. 

Kandungan karbohidrat pada satu buah ubi yang sudah dimasak adalah 18-21%. Kadar pati dalam ubi cukup banyak, sehingga biasa dijadikan sebagai tepung, misalnya tepung mocaf dari ubi jalar serta tepung tapioka dari singkong.



f. Quinoa

Quinoa merupakan sumber karbohidrat yang bebas gluten. Quinoa ini biasa dikonsumsi oleh penderita celiac yang alergi terhadap gluten. Kandungan karbohidrat yang terkandung di dalamnya adalah 21,3%.

2. Sumber protein

Protein adalah senyawa kimia yang berperan sebagai zat pembangun di dalam tubuh. Protein merupakan penyusun utama enzim, hormon, serta molekul penting lain di dalam tubuh. 

Protein dibentuk oleh susunan asam amino. Asam amino tersebut berperan sebagai pembangun maupun sumber energi. Namun, kadar energi dalam asam amino jumlahnya lebih rendah daripada glukosa. 

Secara umum, protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dari hewan dan protein nabati dari tumbuhan. Adapun zat makanan yang berfungsi sebagai energi dalam bentuk protein adalah sebagai berikut.

a. Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah untuk ditemukan. Bukan hanya telur ayam, telur puyuh pun merupakan sumber protein hewani yang tinggi, lho. Selain protein, telur juga mengandung folat, vitamin C, serta zat mikro lainnya.

b. Daging

Daging juga merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh. Kandungan protein terbaik dimiliki oleh daging putih seperti daging ayam tanpa kulit.

c. Susu

Susu memiliki kandungan protein cukup baik bagi tubuh. Susu bisa diolah menjadi bahan makanan lain, seperti keju, yoghurt, krim, dan lainnya.

d. Ikan

Ikan merupakan produk laut yang memiliki kandungan protein sangat baik bagi tubuh. Selain protein, ikan juga mengandung omega 3 yang baik untuk kesehatan serta kecerdasan.

e. Kacang-kacangan

Siapa di antara Quipperian yang suka kacang-kacangan, misalnya saja kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang lainnya? Ternyata, kacang memiliki kadar protein yang cukup baik bagi tubuh. Oleh sebab itu, Quipperian harus tetap rutin mengonsumsinya sesuai kebutuhan.

3. Sumber lemak

Lemak merupakan senyawa kimia yang berbentuk asam lemak serta trigliserida. Kandungan energi yang tersimpan di dalam lemak lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Itulah mengapa lemak bisa menjaga keseimbangan energi di dalam tubuh. 

Namun, jika konsumsi lemak terlalu berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas. Selain sumber energi, lemak juga berperan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Berikut beberapa makanan yang berfungsi sebagai sumber energi bentuk lemak.

a. Minyak

Minyak merupakan senyawa yang tidak bisa larut di dalam air. Minyak banyak mengandung gliserida dan asam lemak. Jika terlalu banyak mengonsumsi minyak bisa memicu peningkatan kolesterol.

b. Selai kacang

Selai kacang merupakan salah satu sumber lemak yang cukup baik bagi tubuh. Namun, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsinya, ya.

c. Alpukat

Alpukat dikenal sebagai lemak baik. Hal itu karena alpukat bisa menjaga kadar kolesterol baik di dalam tubuh. Kandungan lemak dalam satu buah alpukat adalah 15 gr dan 50 kalori.

d. Butter (mentega)

Butter biasa digunakan dalam proses pembuatan kue, memanggang ikan, steak, dan sebagainya. Butter berasal dari susu sapi yang dipadatkan menggunakan alat pengaduk. Jika dipanaskan, butter bisa meleleh seperti minyak.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/makanan-sumber-energi/