gempa

 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi ketika terjadi pelepasan energi yang tiba-tiba di dalam kerak bumi. Energi tersebut merambat dalam bentuk gelombang seismik dan menyebabkan getaran atau guncangan pada permukaan bumi.


Faktor Penyebab Gempa Bumi

Ada beberapa faktor penyebab gempa bumi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Gerakan Lempeng Bumi

Mayoritas gempa bumi terjadi di daerah perbatasan lempeng tektonik di permukaan bumi. Ketika lempeng-lempeng ini saling bergerak, tekanan dan energi yang terakumulasi akhirnya dilepaskan, menyebabkan gempa bumi.

2. Aktivitas Vulkanik

Aktivitas vulkanik yang kuat juga dapat menyebabkan gempa bumi. Ketika magma naik ke permukaan, tekanan yang terjadi dapat mengakibatkan gempa bumi vulkanik.

3. Aktivitas Manusia

Beberapa kegiatan manusia seperti pengeboran sumur minyak, penambangan bawah tanah, atau reaktivasi sumur geotermal juga dapat menyebabkan gempa bumi. Aktivitas manusia yang merusak lapisan bumi dapat mengubah tegangan dalam kerak bumi dan memicu gempa.

Jenis Gempa Bumi

Dikutip dari buku Panduan Keselamatan saat Gempa oleh Riza Rismawati, gempa bumi memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah:

Gempa Bumi Tektonik : Jenis gempa bumi ini disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di permukaan bumi. Gempa tektonik adalah yang paling umum terjadi dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Gempa Bumi Vulkanik: Terjadi ketika aktivitas vulkanik yang kuat mempengaruhi kerak bumi. Gempa bumi ini sering terjadi di sekitar gunung berapi aktif.


 Gempa Bumi Induksi: Jenis gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran sumur minyak atau penambangan. Meskipun jarang terjadi, gempa bumi induksi dapat merusak infrastruktur dan lingkungan.


Dampak Gempa Bumi

Gempa bumi dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan: Kerusakan Struktural: Gempa bumi dapat merusak bangunan, jembatan, dan infrastruktur, bahkan menyebabkannya runtuh. Hilangnya nyawa dan cedera: Gempa bumi sering kali mengakibatkan hilangnya nyawa dan cedera serius.

SUMBER:https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-gempa-bumi-penyebab-hingga-dampaknya-20dvKlR5HiI/full,  https://web.bpbd.jatimprov.go.id/2023/10/19/gempa-bumi-pemahaman-dasar-dan-dampaknya/#:~:text=Gempa%20bumi%20dapat%20menimbulkan%20dampak,hilangnya%20nyawa%20dan%20cedera%20serius. 



 

manfaat litosfer

Pengertian Litosfer

Litosfer adalah salah satu lapisan atau kerak padat yang membentuk bagian terluar bumi. Secara harfiah, istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘batu.’ Dari pengertian litosfer tersebut, dapat dipahami bahwa litosfer terdiri dari bagian atas kerak bumi dan bagian atas mantel yang keras dan padat. 

Litosfer geografi adalah kulit padat bumi yang meliputi permukaan benua, dasar samudra, dan lapisan batuan di bawahnya. Lapisan litosfer mencakup kerak kontinental yang membentang di bawah daratan serta kerak samudera yang membentuk dasar samudera. Di bawah kerak, terdapat lapisan litosfer juga yang terdiri dari bagian atas mantel, yang dikenal sebagai astenosfer.

Litosfer memiliki ketebalan yang bervariasi. Misalnya, kerak kontinental lebih tebal dibandingkan dengan kerak samudera. Secara keseluruhan, lapisan litosfer memiliki ketebalan sekitar 100 hingga 200 kilometer. Namun demikian, ketebalan lapisan litosfer bisa berbeda-beda di berbagai lokasi di bumi. Salah satu contoh litosfer yang sangat tebal yaitu kerak kontinental di wilayah Himalaya, yang merupakan hasil tumbukan antara lempeng India dan lempeng Eurasia.

Struktur Lapisan Litosfer


1. Inti Dalam

Lapisan litosfer ini adalah lapisan terdalam inti bumi, terletak di pusat bumi. Inti dalam memiliki ketebalan sekitar 1.200 kilometer. Lapisan ini terdiri dari logam padat, terutama besi dan nikel.

2. Inti Luar

Lapisan litosfer ini adalah lapisan terluar inti bumi, yang terletak di bawah mantel bawah. Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.300 kilometer. Lapisan ini terdiri dari logam cair, terutama besi dan nikel.

3. Mantel Bawah

Lapisan ini, membentang hingga sekitar 2.900-2.900 kilometer ke pusat bumi, terletak di bawah mantel atas. Mantel bawah memiliki sifat yang mirip dengan mantel atas. Akan tetapi, batuan mantel bawah lebih padat dan kental karena lapisan litosfer ini berada lebih dalam, dengan suhu dan tekanan yang lebih tinggi.

4. Mantel Atas

Mantel atas adalah lapisan di bawah kerak dengan ketebalan yang signifikan, mencapai sekitar 2.900 kilometer. Mantel atas terdiri dari batuan padat yang disebut peridotit. Batuan ini kaya akan mineral silikon, magnesium, dan besi. Mantel atas termasuk dalam lapisan litosfer karena bersifat padat dan kaku.

5. Kerak Samudra

Kerak samudra adalah lapisan terluar litosfer. Lapisan litosfer ini terdiri dari batuan yang membentuk dasar samudera. Kerak samudera relatif tipis dengan ketebalan sekitar 5-10 kilometer. Batuan yang dominan di kerak samudera adalah basalt, yang kaya akan mineral seperti silikon dan magnesium.

6. Kerak Benua

Lapisan litosfer ini terletak di bawah daratan dan memiliki ketebalan yang bervariasi, rata-rata sekitar 30-50 kilometer. Kerak benua atau kontinental lebih tebal dibandingkan dengan kerak samudera. Batuan yang dominan di kerak kontinental adalah granit, yang memiliki komposisi mineral yang lebih kompleks dibandingkan dengan basalt.

Susunan litosfer di atas menunjukkan bahwa bumi kita memiliki komponen lapisan padat yang membentuk "kulit" atau kerangka. Lapisan-lapisan ini memiliki sifat fisik, komposisi mineral, dan kondisi fisik yang berbeda-beda, tetapi fungsinya sama. Dalam hal ini, salah satu fungsi litosfer adalah untuk melindungi bagian dalam planet tempat tinggal kita.


Material Penyusun Litosfer                 


Litosfer terdiri dari berbagai jenis batuan dan mineral yang membentuk kerak bumi. Jenis batuan penyusun litosfer adalah sebagai berikut.

1. Batuan Sedimen          

Batuan penyusun litosfer ini terbentuk dari endapan material seperti pasir, lumpur, dan kerangka organisme yang terkompresi dan tersementasi selama jutaan tahun. Contoh batuan sedimen antara lain batu pasir, batu lempung, dan batu kapur.

2. Batuan Metamorf           

Batuan penyusun litosfer ini merupakan batuan yang mengalami transformasi fisik dan kimia akibat panas dan tekanan yang tinggi dalam kerak bumi. Contoh batuan metamorf adalah batu marmer yang terbentuk dari metamorfosis batu kapur.

3. Batuan Sedimen Karbonat       

Batuan penyusun litosfer ini terbentuk dari akumulasi dan pengendapan kalsium karbonat yang berasal dari organisme laut, seperti terumbu karang dan cangkang. Contoh batuan sedimen karbonat adalah batu kapur dan dolomit.

4. Batuan Vulkanik         

Batuan penyusun litosfer ini terbentuk dari lava dan material piroklastik yang terkumpul dan mendingin di permukaan bumi setelah letusan gunung berapi. Contoh batuan vulkanik antara lain batu basal, andesit, dan granit.

5. Batuan Granit         

Batuan penyusun litosfer ini terbentuk dari pendinginan dan pengerasan magma di dalam kerak Bumi. Batuan granit mengandung mineral seperti kuarsa, feldspar, dan mika.


6. Mineral     

Mineral seperti kuarsa, feldspar, mika, piroksen, amfibol, olivin, dan banyak lainnya merupakan komponen utama dalam pembentukan lapisan litosfer. Mineral-mineral ini membentuk batuan yang menyusun kerak bumi.



Fungsi Litosfer                  





Salah satu fungsi litosfer telah disebutkan sebelumnya, yakni untuk melindungi bagian dalam planet bumi. Di samping itu, litosfer memiliki peran krusial dalam kehidupan di bumi, Sobat Pintar.

Litosfer memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Bagian atas litosfer menjadi tempat tinggal bagi manusia, hewan, dan tanaman. Aktivitas manusia berlangsung di permukaan lapisan litosfer ini.

Sementara itu, lapisan litosfer bagian bawah menyimpan berbagai mineral berharga yang sangat berguna. Bahan-bahan mineral tersebut antara lain minyak bumi, gas alam, emas, batu bara, besi, nikel, dan timah, yang merupakan sumber daya penting bagi kehidupan manusia.

engan beragam jenis dan sifat fisiknya, litosfer memengaruhi lanskap, sumber daya alam, dan kehidupan di bumi. Belajar dan mengenal lapisan litosfer membantu kita menghargai dan melindungi bumi, Sobat Pintar. Dengan begitu, kita dapat mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. 


sumber: 



       

CAMPURAN

Labels:

kelompok 5

Labels:

Gelombang

Labels:


  Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide.

Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasi, yang bisa berjalan melalui ruang hampa udara, gelombang juga terdapat di medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) yang dapat berjalan dan memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara massal.

Pengertian Gelombang

Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian gelombang dapat didefinisikan sebagai gejala rambatan dari suatu getaran atau usikan. Pengertian Gelombang akan terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus-menerus. Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Suatu medium disebut:

  • Linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa dijumlahkan.
  • Terbatas jika terbatas, selain itu disebut “tak terbatas”.
  • Seragam jika ciri fisiknya tidak berubah di titik yang berbeda.
  • Isotropik jika ciri fisiknya “sama” di arah yang berbeda.

Contoh sederhana gelombang, apabila kita mengikatkan satu ujung tali ke tiang, dan satu ujung talinya lagi digoyangkan, akan terbentuk banyak bukit dan lembah di tali yang digoyangkan tadi. Inilah yang disebut dengan gelombang.

Pada era informasi seperti sekarang ini, gelombang memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah janin yang masih berada di dalam kandungan dapat dilihat dengan mata telanjang karena ada gelombang ultrasonik.

Gelombang Transversal

Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getar partikel mediumnya tegak lurus terhadap arah gelombang. Sederhananya, bila energi yang merambat bergerak dari kiri ke kanan, maka gelombang turut bergerak naik turun searah energi yakni dari arah kiri ke kanan. Contohnya adalah gelombang atau getaran yang muncul pada tali yang bergoyang.

Maka, bentuk Gelombang Transversal menyerupai perbukitan atau lembah, seperti gambar di bawah ini:


Puncak Gelombang/ Gunung: titik tertinggi gelombang.

Dasar Gelombang/ Lembah :titik terendah gelombang.

Bukit Gelombang :bagian gelombang yang menyerupai gunung, ditandai dengan Puncak Gelombang yang menghubungkan dua dasar /lembah.

Panjang Gelombang: jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang.

Amplitudo(A): simpangan terjauh dari garis keseimbangan.

Periode (T): waktu yang diperlukan untuk menghasilkan suatu gelombang. Artinya,periode merupakan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang yang berurutan.

Gelombang Longitudinal

Jenis gelombang selanjutnya adalah Gelombang Longitudinal, yakni gelombang yang arah getar partikel mediumnya sejajar atau berhimpitan dengan arah rambatan.  Salah satu contoh Gelombang Longitudinal adalah gelombang bunyi.

Berbeda dengan Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal berbentuk mirip pegas seperti gambar di bawah ini:



Gelombang Longitudinal

Terdapat beberapa bagian pada gelombang longitudinal yang digunakan untuk mengidentifikasi gelombang tersebut.

Rapatan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang lebih tinggi
Renggangan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang lebih rendah
Panjang 1 Gelombang: Jarak antara dua rapatan atau antara dua renggangan yang saling berdekatan.

Rumus Cepat Rambat Gelombang

Kalo tadi kita sudah membahas jenis-jenis gelombang, kali ini gue bakal menjelaskan cara menghitung cepat rambat suatu gelombang, atau jarak yang ditempuh gelombang dalam satu detik.

Rumus yang bakal kita pakai adalah rumus cepat rambat gelombang yang didasarkan pada rumus kecepatan. Bentuknya seperti ini:

V = s / t atau V = λ / T atau V = λ x f

Keterangan
V = cepat rambat gelombang (m/s2)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

V = λ / T atau V = λ x f

Eits, sebelum kita menerapkan rumus cepat rambat gelombang pada soal, terdapat rumus lain yang bakal membantu lo mencari cepet rambat gelombang, yakni rumus menentukan frekuensi dan periode bila tidak diketahui.

Rumus mencari frekuensi adalah f = n/t atau f = 1/T, dengan keterangan:
f = Frekuensi (Hz)
n = jumlah gelombang
t = waktu (s)

Sementara, rumus untuk mencari periode adalah T = t/n atau T = 1/f, dengan keterangan:
T = periode (s)
n = jumlah gelombang
t = waktu (s)

Contoh Soal Cepat Rambat Gelombang

Nah, supaya lebih paham, coba kita praktikkan rumus-rumus di atas pada soal cepat rambat gelombang, yuk!

Terdapat gelombang yang merambat selama 20 detik. Sepanjang waktu tersebut, muncul 100  gelombang dengan jarak antara kedua puncak sebanyak 2 m. Berapa cepat rambat gelombang?
Diketahui:
t = 20 s
n = 100
λ = 2 m
Ditanya:
V = …?
Jawab:
Ingat, sebelum menentukan cepat rambat gelombang, kalian harus menentukan frekuensinya terlebih dahulu. Caranya adalah:
f = n/t
f = 100/20 = 5 Hz
Setelah menemukan frekuensi, maka cara menemukan cepat rambat gelombang adalah:
V = λ . f
V = 2 . 5 = 10 m/ s
Maka, cepat rambat gelombang tersebut adalah 10 m/s.


Aplikasi / Pemanfaatan Getaran dalam Kehidupan sehari-hari

Labels:

 Pemanfaatan Getaran dalam Kehidupan sehari-hari

Getaran Senar Gitar



Ketika bermain gitar, tentu yang diharapkan yaitu suara dari senar gitar yang sedang dipetik. Ketika senar gitar dipetik, maka seketika akan mengalami getaran.

Getaran senar itulah yang kemudian membuat udara yang ada dalam tabung gitar bergetar dan menekan udara sekitar dan membuat gelombang bunyi.

Senar gitar yang dipetik kemudian akan membuat gelombang bunyi merambat ke segala arah hingga sampai ke telinga.

Getaran Pada Blender


Ketika mesin blender dioperasikan, energi listrik akan diubah menjadi gerakan putaran.

Gerakan putaran tersebut ditransmisikan melalui poros dan koneksi putar ke pisau blender. Pisau kemudian akan berputar dengan kecepatan tinggi, menciptakan gaya putaran yang kuat.

Gaya ini menyebabkan bahan makanan di dalam wadah blender bergerak dan dicampur bersama-sama.

Getaran yang dihasilkan oleh putaran pisau memungkinkan bahan makanan di dalam blender menjadi halus dan tercampur dengan baik.

Getaran Pada Mesin Cuci


Saat memasukkan pakain kotor di mesin cuci lalu dialiri listrik, maka mesin cuci akan berputar untuk membersihkan pakaian kotor. Gerakan berputar pada mesin cuci tersebut akan menghasilkan sebuah getaran.

Getaran Pada Pengering Rambut


Pengering rambut merupakan alat elektronik yang menghasilkan getaran melalui mekanisme yang melibatkan komponen pada motor pengering rambut.

Kipas akan berputar dengan kecepatan tinggi sehingga membuat mesin pengering bergetar dengan cepat. Getaran ini kemudian akan menciptakan tekanan udara yang dapat mendorong udara melalui pengering rambut.

Getaran Pada Drum

Drum adalah salah satu instrumen musik perkusi yang menghasilkan getaran suara. 

Ketika drum dipukul dengan alat pemukulnya maka akan menghasilkan getaran pada drum. Getaran ini kemudian akan merambat dan menghasilkan gelombang suara.


sumber: https://mamikos.com/info/contoh-getaran-dalam-kehidupan-sehari-hari-pljr/

Getaran

Labels:

 Getaran

Getaran adalah berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut.

Analisis getaran


Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas

Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:

Catatan: frekuensi sudut  () dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, tetapi besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi "standar" (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.

Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan menggunakan rumus di atas.

Getaran bebas dengan redaman[sunting | sunting sumber]

Mass Spring Damper Model

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, tetapi pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat redam.

Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman () adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.

Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah


Nilai X, amplitudo awal, dan ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.

Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, tetapi frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.

Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, tetapi untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi alamiah.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Getaran